Di sana ada sebab-sebabnya. Apabila iman itu bertambah kuat, maka akan bertambah. Allah berfirman,
وَإِذَا تُلِيَتْ عَلَيْهِمْ آَيَاتُهُ زَادَتْهُمْ إِيمَانًا
Dan di sana ada sebab-sebab dari kemaksiatan yang melemahkan iman, sebagaimana sabda Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wa sallam :
لَا يَزْنِي الزَّانِي حِينَ يَزْنِي وَهُوَ مُؤْمِنٌ
“Tidaklah seseorang itu berzina, ketika dia berzina dalam keadaan mukmin.”
Jika kita menginginkan kebahagiaan dengan kebenaran iman, maka hendaknya kita menunaikan:
1.Pembenaran dengan kuat di dalam hati melalui ilmu.
2.Amalan di hati dengan jalan mengingat dan merenungkan, terkhusus dalam ayat-ayat kauniyah Allah (yang meliputi seluruh alam) dan ayat-ayat Qur’aniyah (di dalam Al-Qur’an). Baik berupa kabar gembira maupun ancaman.
3.Perkataan lisan, yakni dengan memperbanyak dzikir, berkata benar, berdakwah kepada Allah, memerintahkan pada kebaikan dan mencegah dari kemunkaran, menuntut ilmu dan mengajarkannya, saling menasehati dalam kebenaran dan kesabaran.
4.Amalan dengan anggota badan, yakni dengan menunaikan rukun-rukun Islam, berjihad di jalan Allah dengan harta dan jiwa, dan dengan kesungguhan jiwa untuk melaksanakan perintah Allah serta mendudukkan orang-orang yang shalih sebagaimana dalam firman-Nya,
وَاصْبِرْ نَفْسَكَ مَعَ الَّذِينَ يَدْعُونَ رَبَّهُمْ بِالْغَدَاةِ وَالْعَشِيِّ يُرِيدُونَ وَجْهَهُ وَلَا تَعْدُ عَيْنَاكَ عَنْهُمْ تُرِيدُ زِينَةَ الْحَيَاةِ الدُّنْيَا وَلَا تُطِعْ مَنْ أَغْفَلْنَا قَلْبَهُ عَنْ ذِكْرِنَا وَاتَّبَعَ هَوَاهُ وَكَانَ أَمْرُهُ فُرُطًا (28) وَقُلِ الْحَقُّ مِنْ رَبِّكُمْ فَمَنْ شَاءَ فَلْيُؤْمِنْ وَمَنْ شَاءَ فَلْيَكْفُرْ
“Dan bersabarlah engkau (Muhammad) bersama orang yang menyeru Tuhannya pada pagi dan senja hari dengan mengharap keridhaan-Nya; dan janganlah kedua matamu berpaling dari mereka (karena) mengharapkan perhiasan kehidupan dunia; dan janganlah engkau mengikuti orang yang hatinya telah Kami lalaikan dari mengingat Kami, serta menuruti keinginannya dan keadaannya sudah melewati batas.” [28] Dan katakanlah (Muhammad), “Kebenaran itu datangnya dari Tuhanmu; barangsiapa menghendaki (beriman) hendaklah dia beriman, dan barangsiapa menghendaki (kafir) biarlah dia kafir.” (QS. Al-Kahfi : 28 – 29)
Sumber:
Az-Zindani, Abdul Majid. --------. Al-Iman. Beirut: ------
Diterjemahkan oleh:
Ust Najih Ibrahim Hafizahullah
Staf pengajar ilmu Fiqih di Pondok Pesantren Tahfizul Quran At-Taqwa Nguter, Sukoharjo