Agar Doa Dikabulkan #1: Syarat-syarat di dalam Berdoa
Do'a yang benar memiliki syarat-syarat yang harus terpenuhi; jika engkau menginginkan do'amu sampai ke langit.
1) Allah ta'ala adalah satu-satunya yang mampu mengabulkan do'a.
Ini adalah syarat utama di dalam berdo'a. Orang yang berdo'a harus tahu bahwa Allah semata yang dapat mengijabah do'a. Jika ia telah memiliki keyakinan demikian, menghadaplah kepada Allah dengan hati yang jujur. Merendahkan diri… menghinakan diri.
Allah berfirman:
"Atau siapakah yang memperkenankan (doa) orang yang dalam kesulitan apabila ia berdoa kepada-Nya, dan yang menghilangkan kesusahan," (Qs. AN-Naml : 62 ).
2) Mentauhidkan Allah di dalam berdo'a.
Ini adalah fondasi do'a; yaitu tidak berdo'a kecuali kepada Allah, menyertakan selain Allah dalam do'a adalah syirik (menyekutukan Allah).
Begitulah Nabi mengajari Ibnu Abbas radhiyallahu'anhuma. Ini adalah kaidah penting. Mengesakan Allah dalam meminta kepada-Nya merupakan pelajaran bagi umat dan dihimpun dengan kaidah ini.
Rasulullah berwasiat kepada Ibnu Abbas, " Wahai anak kecil, aku mau mengajarkan kepadamu beberapa kalimat; jagalah Allah niscaya Allah menjagamu, jagalah Allah niscaya engkau mendapati-Nya di depanmu, jika engkau memint mintalah kepada Allah, jika meminta pertolongan minta tolonglah kepada Allah," (HR Tirmizi & Ahmad).
3) Bertawassul kepada Allah dengan cara-cara yang disyari'atkan.
Bertawassaul kepada Allah dengan tawassul yang syar'i termasuk do'a yang benar. Kita melihat banyak orang keliru dalam bertawassul pepada Allah; baik dengan cara yang bersifat inovatif atau mengandung kesyirikan.
Adapun tawassul yang syar'i ada 3 (tiga) jenis:
a. Bertawassul dengan nama dan sifat Allah.
b. Bertawassul dengan amal shalih
c. Bertawassul dengan do'a orang shalih.
Semua jenis tawassul ini telah didasarkan pada beberapa dalil dari Al-Qur'an dan sunnah Rasulullah juga perbuatan para sahabat radhiyallahu'anhum.
4) Berbaik sangka kepada Allah
Seseorang berdo'a kepada Allah hendaknya berbaik sangka kepada Tuhannya, jangan berdo'a dengan perasaan ragu, karena Allah ta'ala bersama hamba-Nya jika ia berhusnuzan kepada-Nya.
Dalam hadits Qudsi Allah berfirman, "Aku dalam persangkaan baik hamba-Ku kepada-Ku, dan Aku bersama-Nya manakala ia berdzikir kepada-Ku," (HR Bukhari).
Karena itu Nabi menganjurkan agar kita berdo'a dengan prasangka baik kepada Allah. Rasulullah bersabda, "Berdo'alah kalian kepada Allah dengan keyakinan akan diijabah," (HR Tirmizi & Hakim).
5) Jangan tergesa-gesa ingin dikabulkan.
Wajib bagi orang yang berdo'a untuk tidak tergesagesa ingin dikabulkan. Rasulullah bersabda, "Do'a kalian akan diijabah selama tidak tergesa-gesa, yakni dengan mengatakan, 'Saya telah berdo'a tapi belum dikabullkan,'" (HR Bukhari).
6) Makan makanan yang baik dan halal.
Ini adalah syarat yang penting, sebagian manusia melupakannya! Mereka tidak tahu bahwa sebab ditolaknya do'a karena makanan yang tidak halal.
Allahberfirman:
"Sesungguhnya Allah hanya menerima (korban) dari orang-orang yang bertakwa," (QS Al-Maidah: 27).
Sahal bin Abdullah rahimahullah merangkum syarat do'a ini dalam beberapa kalimat ringkas, padat dan berharga yang diharapkan bisa mewujudkan permohonan dan bisa memenuhi keinginan dengan syarat tersebut. Ia berkata, "Syarat do'a ada tujuh: merendahkan diri, takut, berharap, kontinyu, khusyuk, menyeluruh, dan makanan yang halal."
Sumber:
Agar Doa Kita Mustajab, karya Syeikh Azhari Ahmad Mahmud.