Istighfar & Taubat #2 - Dalil-Dalil Syar'i bahwa Istighfar adalah Pembuka Pintu Rejeki
Oleh Dr Fadl Ilahi
Beberapa nash (teks) Al-Qur'an dan Al-Hadits menunjukkan bahwa istighfar dan taubat termasuk sebab-sebab diturunkannya rejeki dengan karunia Allah Shubhanahu wa ta’alla Ta'ala. Berikut adalah beberapa nash yang dimaksud:
1. QURAN SURAT NUH: 10-12
قال الله تعالى: ﴿فَقُلۡتُ ٱسۡتَغۡفِرُواْ رَبَّكُمۡ إِنَّهُۥ كَانَ غَفَّارٗا ١٠ يُرۡسِلِ ٱلسَّمَآءَ عَلَيۡكُم مِّدۡرَارٗا ١١ وَيُمۡدِدۡكُم بِأَمۡوَٰلٖ وَبَنِينَ وَيَجۡعَل لَّكُمۡ جَنَّٰتٖ وَيَجۡعَل لَّكُمۡ أَنۡهَٰرٗا ١٢﴾ [نوح: 10- 12]
"Maka aku katakan kepada mereka, 'Mohonlah ampun kepada Tuhanmu', sesunguhnya Dia adalah Maha Pengampun, niscaya Dia akan mengirimkan hujan kepadamu dengan lebat, dan membanyakan harta dan anak-anakmu dan mengadakan untukmu kebun-kebun dan mengadakan (pula di dalamnya) untukmu sungai-sungai," [Nuh/71 : 10-12].
Ayat-ayat di atas menerangkan bahwa dengan Istighfar seseorang akan mendapatkan hal-hal berikut:
a. Ampunan Allah Shubhanahu wa ta’alla terhadap dosa-dosanya. Berdasarkan firman -Nya:
إِنَّهُ كَانَ غَفَّارًا
"Sesungguhnya Dia adalah Maha Pengampun."
b. Diturunkannya hujan yang lebat oleh Allah Shubhanahu wa ta’alla. Ibnu Abbas Radhiyallahu 'anhuma berkata (مِدْرَارًا) adalah (hujan) yang turun dengan deras.
c. Allah Shubhanahu wa ta’alla akan memperbanyak harta dan anak-anak.
Dalam menafsirkan ayat (وَيُمْدِدْكُمْ بِأَمْوَالٍ وَبَنِينَ ) Atha' berkata: Niscaya Allah Shubhanahu wa ta’alla akan membanyakkan harta dan anak-anak kalian" .
d. Allah Shubhanahu wa ta’alla akan menjadikan untuknya kebun-kebun.
e. Allah Shubhanahu wa ta’alla akan menjadikan untuknya sungai-sungai.
Imam Al-Qurthubi berkata, "Dalam ayat ini, juga yang disebutkan dalam (surat Hud ayat 3 yang artinya: "Dan hendaklah kamu meminta ampun kepada Tuhamnu dan bertaubat kepada -Nya) adalah dalil yang menunjukkan bahwa istighfar merupakan salah satu sarana meminta diturunkannya rizki dan hujan."
Al-Hafizh Ibnu Katsir dalam tafsirnya berkata, "Maknanya, jika kalian bertaubat kepada Allah Shubhanahu wa ta’alla, meminta ampun kepada -Nya dan kalian senantiasa menta'ati -Nya, niscaya Dia akan: 1) membanyakkan rejeki kalian, menurunkan air hujan dan keberkahan dari langit, 2) mengeluarkan untuk kalian berkah dari bumi, 3) menumbuhkan tumbuh-tumbuhan untuk kalian, 4) melimpahkan air susu perahan untuk kalian, 4) memperbanyak harta dan anak-anak untuk kalian, 5) menjadikan kebun-kebun yang di dalamnya bermacam-macam buah-buahan untuk kalian serta mengalirkan sungai-sungai diantara kebun-kebun itu (untuk kalian)."
Demikianlah, dan Amirul Mukminin Umar bin Khaththab Radhiyallahu 'anhu juga berpegang dengan apa yang terkandung dalam ayat-ayat ini ketika beliau memohon hujan dari Allah Ta'ala.
Mutharif meriwayatkan dari Asy-Sya'bi bahwasanya Umar Radhiyallahu 'anhu keluar untuk memohon hujan bersama orang banyak dan beliau tidak lebih dari mengucapkan istighfar (memohon ampun kepada Allah Shubhanahu wa ta’alla) lalu beliau pulang.
Maka seseorang bertanya kepadanya, "Aku tidak mendengar Anda memohon hujan." Maka Umar menjawab, "Aku memohon diturunkannya hujan dengan majadih langit yang dengannya diharapkan bakal turun hujan. Lalu beliau membaca ayat.
قال الله تعالى: ﴿فَقُلۡتُ ٱسۡتَغۡفِرُواْ رَبَّكُمۡ إِنَّهُۥ كَانَ غَفَّارٗا ١٠ يُرۡسِلِ ٱلسَّمَآءَ عَلَيۡكُم مِّدۡرَارٗا ١١﴾ [نوح: 10، 11]
"Mohonlah ampun kepada Tuhamu, sesungguhnya Dia adalah Maha Pengampun, niscaya Dia akan mengirimkan hujan kepadamu dengan lebat," [Nuh/71:10-11].
Imam Al-Hasan Al-Bashri juga menganjurkan istighfar (memohon ampun) kepada setiap orang yang mengadukan kepadanya tentang kegersangan, kefakiran, sedikitnya keturunan dan kekeringan kebun-kebun.
Imam Al-Qurthubi menyebutkan dari Ibnu Shabih, bahwasanya ia berkata ada seorang laki-laki mengadu kepada Al-Hasan Al-Bashri tentang kegersangan (bumi) maka beliau berkata kepadanya, "Ber-istighfar-lah kepada Allah Shubhanahu wa ta’alla!"
Yang lain mengadu kepadanya tentang kemiskinan maka beliau berkata kepadanya, "Ber-istighfar-lah kepada Allah Shubhanahu wa ta’alla!"
Yang lain lagi berkata kepadanya, "Do'akanlah (aku) kepada Allah Shubhanahu wa ta’alla, agar Ia memberiku anak."
Maka beliau mengatakan kepadanya, "Ber-istighfar-lah kepada Allah Shubhanahu wa ta’alla!"
Yang lain lagi mengadu kepadanya tentang kekeringan kebunnya maka beliau mengatakan (pula) kepadanya, "Ber-istighfar-lah kepada Allah Shubhanahu wa ta’alla!"
Dalam riwayat lain disebutkan bahwa Ar-Rabi' bin Shabih berkata kepadanya, "Banyak orang yang mengadukan macam-macam (perkara) dan Anda memerintahkan mereka semua untuk ber-istighfar."
Maka Al-Hasan Al-Bashri menjawab, "Aku tidak mengatakan hal itu dari diriku sendiri. Tetapi sungguh Allah Shubhanahu wa ta’alla telah berfirman dalam surat Nuh.
قال الله تعالى: ﴿ فَقُلۡتُ ٱسۡتَغۡفِرُواْ رَبَّكُمۡ إِنَّهُۥ كَانَ غَفَّارٗا ١٠ يُرۡسِلِ ٱلسَّمَآءَ عَلَيۡكُم مِّدۡرَارٗا ١١ وَيُمۡدِدۡكُم بِأَمۡوَٰلٖ وَبَنِينَ وَيَجۡعَل لَّكُمۡ جَنَّٰتٖ وَيَجۡعَل لَّكُمۡ أَنۡهَٰرٗا ١٢﴾ [نوح: 10- 12]
"Mohonlah ampun kepada Tuhanmu, sesungguhnya Dia adalah Maha Pengampun, niscaya Dia akan mengirimkan hujan kepadamu dengan lebat, dan membanyakkan harta dan anak-anakmu dan mengadakan untukmu kebun-kebun dan mengadakan (pula di dalamnya) untukmu sungai- sungai," [Nuh /71: 10-12].
Allahu Akbar! Betapa agung, besar dan banyak buah dari istighfar! Ya Allah, jadikanlah kami termasuk hamba-hamba -Mu yang pandai ber-istighfar. Dan karuniakanlah kepada kami buahnya, di dunia maupun di akhirat. Sesungguhnya Engkau Maha Mendengar dan Maha Mengabulkan. Amin, wahai Yang Mahah hidup dan terus menerus mengurus mahluk -Nya.
2. QURAN SURAT HUUD: 3 & 52
قال الله تعالى: ﴿وَيَٰقَوۡمِ ٱسۡتَغۡفِرُواْ رَبَّكُمۡ ثُمَّ تُوبُوٓاْ إِلَيۡهِ يُرۡسِلِ ٱلسَّمَآءَ عَلَيۡكُم مِّدۡرَارٗا وَيَزِدۡكُمۡ قُوَّةً إِلَىٰ قُوَّتِكُمۡ وَلَا تَتَوَلَّوۡاْ مُجۡرِمِينَ ٥٢﴾ [هود:11]
"Dan (Hud berkata), Hai kaumku, mohonlah ampun kepada Tuhanmu lalu bertaubatlah kepada -Nya, niscaya Dia menurunkan hujan yang sangat lebat atasmu dan Dia akan menambahkan kekuatan kepada kekuatanmu dan janganlah kamu berpaling dengan berbuat dosa," [Hud /11: 52].
Al-Hafiz Ibnu Katsir dalam menafsirkan ayat yang mulia di atas menyatakan, "Kemudian Hud Alaihis salam memerintahkan kaumnya untuk ber-istighfar yang dengannya dosa-dosa yang lalu dapat dihapuskan, kemudian memerintahkan mereka bertaubat untuk masa yang akan mereka hadapi. Barangsiapa memiliki sifat seperti ini, niscaya Allah Shubhanahu wa ta’alla akan memudahkan rizkinya, melancarkan urusannya dan menjaga keadaannya. Karena itu Allah Shubhanahu wa ta’alla berfirman, "Niscaya -Dia menurunkan hujan yang sangat lebat atasmu."
Ya Allah, jadikanlah kami termasuk orang-orang yang memiliki sifat taubat dan istighfar, dan mudahkanlah rizki-rizki kami, lancarkanlah urusan-urusan kami serta jagalah keadan-keadaan kami. Sesungguhnya Engkau Maha Mendengar lagi Maha mengabulkan do'a. Amin, wahai Dzat Yang Memiliki keagungan dan kemuliaan. Ayat lain adalah firman Allah Shubhanahu wa ta’alla.
قال الله تعالى: ﴿وَأَنِ ٱسۡتَغۡفِرُواْ رَبَّكُمۡ ثُمَّ تُوبُوٓاْ إِلَيۡهِ يُمَتِّعۡكُم مَّتَٰعًا حَسَنًا إِلَىٰٓ أَجَلٖ مُّسَمّٗى وَيُؤۡتِ كُلَّ ذِي فَضۡلٖ فَضۡلَهُۥۖ وَإِن تَوَلَّوۡاْ فَإِنِّيٓ أَخَافُ عَلَيۡكُمۡ عَذَابَ يَوۡمٖ كَبِيرٍ ٣﴾ [هود:3]
"Dan hendaklah kamu meminta ampun kepada Tuhanmu dan bertaubat kepada -Nya. (Jika kamu mengerjakan yang demikian), niscaya Dia akan memberi kenikmatan yang baik (terus-menerus) kepadamu sampai kepada waktu yang telah ditentukan, dan -Dia akan memberi kepada tiap-tiap orang yang mempunyai keutamaan (balasan) keutamaannya. Jika kamu berpaling, maka sesungguhnya aku takut kamu akan ditimpa siksa hari Kiamat," [Hud/11:3].
Pada ayat yang mulia di atas, terdapat janji-janji dari Allah Shubhanahu wa ta’alla Yang Maha kuasa dan Maha Menentukan berupa kenikmatan yang baik kepada orang yang ber-istighfar dan bertaubat. Dan maksud dari firman -Nya.
"Niscaya -Dia akan memberi kenikmatan yang baik (terus menerus) kepadamu, sebagaimana dikatakan oleh Abdullah bin Abbas Radhiyallahu 'anhuma adalah. 'Ia akan menganugrahi rizki dan kelapangan kepada kalian."
Sedangkan Imam Al-Qurthubi dalam tafsirnya mengatakan, "Inilah buah istighfar dan taubat. Yakni Allah Shubhanahu wa ta’alla akan memberikan kenikmatan kepada kalian dengan berbagai manfaat berupa kelapangan rizki dan kemakmuran hidup serta Ia tidak akan menyiksa kalian sebagaimana yang dilakukan -Nya terhadap orang-orang yang dibinasakan sebelum kalian."
Dan janji Tuhan Yang Maha Mulia itu diutarakan dalam bentuk pemberian balasan sesuai dengan syaratnya. Syaikh Muhammad Al-Amin Asy-Syinqithi berkata, "Ayat yang mulia tersebut menunjukkan bahwa ber-istighfar dan bertaubat kepada Allah Shubhanahu wa ta’alla dari dosa-dosa adalah sebab sehingga Allah Shubhanahu wa ta’alla menganugrahkan kenikmatan yang baik kepada orang yang melakukannya sampai pada waktu yang ditentukan. Allah Shubhanahu wa ta’alla memberikan balasan (yang baik) atas istighfar dan taubat itu dengan balasan berdasarkan syarat yang ditetapkan."
3. HADIST RIWAYAT IMAM AHMAD, ABU DAUD, AN-NASAI, IBNU MAJAH, DAN AL-HAKIM
Dalil Lain Bahwa Istighfar Dan Taubat Adalah Diantara Kunci-Kunci Rizki yaitu hadits yang diriwayatkan Imam Ahmad, Abu Daud, An-Nasa'i, Ibnu Majah dan Al-Hakim dari Abdullah bin Abbas Radhiyallah 'anhuma ia berkata, Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda.
قال رسول الله صلى الله عليه وسلم: « مَنْ أَكْثرَ الْاِسْتِغْفَارَ جَعَلَ اللَّهُ لَهُ مِنْ كُلِّ هَمٍّ فَرَجَا، وَمِنْ كُلِّ ضِيْقٍ مَخْرَ جًا وَرَزَقَهُ مِنْ حَيْشُ لاَ يَحْتَسِبُ » [17]
"Barangsiapa memperbanyak istighfar (mohon ampun kepada Allah Shubhanahu wa ta’alla niscaya Allah Shubhanahu wa ta’alla menjadikan untuk setiap kesedihannya jalan keluar dan untuk setiap kesempitannya kelapangan dan Allah Shubhanahu wa ta’alla akan memberinya rejeki (yang halal) dari arah yang tidak disangka-sangka," (Sanad hadits tersebut dishahihkan oleh Imam Al-Hakim (Lihat, Al-Mustadrak, 4/262). Dan Syaikh Ahmad Muhammad Syakir berkata : "Sanad hadits ini shahih" (Hamisy Al-Musnad, 4/55).
Dalam hadits yang mulia ini, Nabi yang jujur dan terpercaya, yang berbicara berdasarkan wahyu, Beliau mengabarkan tentang tiga hasil yang dapat dipetik oleh orang yang memperbanyak istighfar. Salah satunya yaitu, bahwa Allah Shubhanahu wa ta’alla Yang Maha Memberi rizki, Yang Memiliki kekuatan akan memberikan rizki dari arah yang tidak disangka-sangka dan tidak diharapkan serta tidak pernah terbersit dalam hatinya.
Karena itu, kepada orang yang mengharapkan rizki hendaklah dia bersegera untuk memperbanyak istighfar (memohon ampun), baik dengan ucapan maupun dengan perbuatan. Dan hendaknya setiap muslim waspada!, sekali lagi hendaknya waspada! dari melakukan istighfar hanya sebatas dengan lisan tanpa perbuatan. Sebab ia adalah pekerjaan para pendusta.
[Disalin dari kitab Mafatiihur Rizq fi Dhau’il Kitab was Sunnah, Penulis Dr. Fadhl Ilahi, Edisi Indonesia Kunci-Kunci Rizki Menurut Al-Qur’an dan As-Sunnah, Penerjemah Ainul Haris Arifin, Lc. Penerbit Darul Haq- Jakarta]