Allah subhanahu wa ta'ala berfirman:
يَوْمَ لَا يَنْفَعُ مَالٌ وَلَا بَنُونَ (88) إِلَّا مَنْ أَتَى اللَّهَ بِقَلْبٍ سَلِيمٍ
Sebagaimana bahwa bumi yang baik untuk bertani memiliki beberapa sifat, begitu pula hati orang yang beriman yang di dalamnya terdapat beberapa sifat, di antaranya:
1. Menerima kebenaran
Hati yang menumbuhkan pengetahuan tentang kebenaran dan mengikutinya. Allah berfirman:
فَبَشِّرْ عِبَادِ (17) الَّذِينَ يَسْتَمِعُونَ الْقَوْلَ فَيَتَّبِعُونَ أَحْسَنَهُ أُولَئِكَ الَّذِينَ هَدَاهُمُ اللَّهُ وَأُولَئِكَ هُمْ أُولُو الْأَلْبَابِ
Adapun hati orang-orang kafir yang sakit, maka engkau akan melihatnya, mereka mengingkari kebenaran, tetap dalam kebodohannya dan tidak mendapat petunjuk. Allah berfirman:
وَمَا تَأْتِيهِمْ مِنْ آَيَةٍ مِنْ آَيَاتِ رَبِّهِمْ إِلَّا كَانُوا عَنْهَا مُعْرِضِينَ
2. Mencintai kebenaran dan melapangkan dadanya untuk Islam
Pemilik hati yang selamat akan mencintai kebenaran dan melapangkan dadanya untuk mempelajari Islam. Maka atas hal itu, ia pantas mendapatkan hidayah Allah. Adapun pemilik hati yang sakit, mereka membenci kebenaran dan sempit dadanya untuk mendengarkan Islam. Dan atas hal ini, ia ditimpa kesesatan sebagai suatu bentuk hukuman Allah baginya. Allah berfirman:
فَمَنْ يُرِدِ اللَّهُ أَنْ يَهدِيَهُ يَشْرَحْ صَدْرَهُ لِلْإِسْلَامِ وَمَنْ يُرِدْ أَنْ يُضِلَّهُ يَجْعَلْ صَدْرَهُ ضَيِّقًا حَرَجًا كَأَنَّمَا يَصَّعَّدُ فِي السَّمَاءِ
Dan hal tersebut dikarenakan mereka membenci kebenaran. Allah berfirman:
بَلْ جَاءَهُمْ بِالْحَقِّ وَأَكْثَرُهُمْ لِلْحَقِّ كَارِهُونَ
3. Memenuhi seruan iman dan mencintai penambahannya
Pemilik hati yang selamat akan memenuhi seruan iman, sebagaimana Allah menceritakan tentang pemilik hati yang selamat. Allah berfirman tentang mereka:
رَبَّنَا إِنَّنَا سَمِعْنَا مُنَادِيًا يُنَادِي لِلْإِيمَانِ أَنْ آَمِنُوا بِرَبِّكُمْ فَآَمَنَّا رَبَّنَا فَاغْفِرْ لَنَا ذُنُوبَنَا وَكَفِّرْ عَنَّا سَيِّئَاتِنَا وَتَوَفَّنَا مَعَ الْأَبْرَارِ
Dan orang yang beriman akan senantiasa mencintai bertambahnya iman. Allah berfirman:
وَإِذَا مَا أُنْزِلَتْ سُورَةٌ فَمِنْهُمْ مَنْ يَقُولُ أَيُّكُمْ زَادَتْهُ هَذِهِ إِيمَانًا فَأَمَّا الَّذِينَ آَمَنُوا فَزَادَتْهُمْ إِيمَانًا وَهُمْ يَسْتَبْشِرُونَ (124) وَأَمَّا الَّذِينَ فِي قُلُوبِهِمْ مَرَضٌ فَزَادَتْهُمْ رِجْسًا إِلَى رِجْسِهِمْ
Adapun para pemilik hati yang sakit, engkau lihat mereka menghalangi dari jalan Allah. Allah berfirman:
الَّذِينَ يَسْتَحِبُّونَ الْحَيَاةَ الدُّنْيَا عَلَى الْآَخِرَةِ وَيَصُدُّونَ عَنْ سَبِيلِ اللَّهِ وَيَبْغُونَهَا عِوَجًا أُولَئِكَ فِي ضَلَالٍ بَعِيدٍ
Dan engkau melihat para pemilik hati yang selamat akan memikirkan di dalam diri mereka dan dalam penciptaan langit dan bumi serta dalam petunjuk yang datang kepada mereka dari pencipta mereka. Yang mengenalkan kepada mereka hikmah dari kehidupan dan kematian serta mensifati bagi mereka dari sesuatu yang telah berlalu maupun yang akan datang, jannah (surga) yang disediakan Allah bagi para hamba-Nya yang beriman, dan adzab (siksaan) yang akan menanti orang-orang kafir. Mereka memikirkan dalam mukjizat rasul shallallahu’alaihi wa sallam, petunjuk tentang kebenarannya dan bagaimana mereka merealisasikan apa saja yang telah Allah perintahkan untuk mewujudkan bagi mereka kebahagiaan di dunia maupun di akhirat, serta mereka menjauhi adzab neraka. Allah ta’ala berfirman:
الَّذِينَ يَذْكُرُونَ اللَّهَ قِيَامًا وَقُعُودًا وَعَلَى جُنُوبِهِمْ وَيَتَفَكَّرُونَ فِي خَلْقِ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ رَبَّنَا مَا خَلَقْتَ هَذَا بَاطِلًا سُبْحَانَكَ فَقِنَا عَذَابَ النَّارِ
Akan tetapi orang-orang kafir melepaskan pendengaran dan akal mereka. Adapun segala yang diciptakan bagi mereka dari bahan-bahan perenungan, mereka tidak mengetahuinya kecuali di hari penyesalan pada hari kiamat. Sebagaimana firman Allah ta’ala:
وَقَالُوا لَوْ كُنَّا نَسْمَعُ أَوْ نَعْقِلُ مَا كُنَّا فِي أَصْحَابِ السَّعِيرِ (10) فَاعْتَرَفُوا بِذَنْبِهِمْ فَسُحْقًا لِأَصْحَابِ السَّعِيرِ
4. At-tadzakkur (mengingat-ingat)
Manusia itu pelupa, akan tetapi pemilik hati yang selamat akan mengingat-ingat. Maka, dia akan melihat dan tidak mendapatinya buta. Allah berfirman:
إِنَّ الَّذِينَ اتَّقَوْا إِذَا مَسَّهُمْ طَائِفٌ مِنَ الشَّيْطَانِ تَذَكَّرُوا فَإِذَا هُمْ مُبْصِرُونَ
Oleh karena itu, Allah mensyari’atkan untuk memberi peringatan. Allah berfirman:
وَذَكِّرْ فَإِنَّ الذِّكْرَى تَنْفَعُ الْمُؤْمِنِينَ
Dan firman-Nya:
فَذَكِّرْ إِنْ نَفَعَتِ الذِّكْرَى (9) سَيَذَّكَّرُ مَنْ يَخْشَى (10) وَيَتَجَنَّبُهَا الْأَشْقَى (11) الَّذِي يَصْلَى النَّارَ الْكُبْرَى (12) ثُمَّ لَا يَمُوتُ فِيهَا وَلَا يَحْيَى
“Oleh sebab itu berikanlah peringatan, karena peringatan itu bermanfaat, orang yang takut (kepada Allah) akan mendapat pelajaran, dan orang yang celaka (kafir) akan menjauhinya, (yaitu) orang yang akan memasuki api yang besar (neraka), selanjutnya dia di sana tidak mati dan tidak (pula) hidup," (QS. Al-A’la: 9 – 13).
Adapun para pemilik hati yang sakit, engkau lihat mereka dalam kelalaian; tidak beriman. Allah berfirman:
وَأَنْذِرْهُمْ يَوْمَ الْحَسْرَةِ إِذْ قُضِيَ الْأَمْرُ وَهُمْ فِي غَفْلَةٍ وَهُمْ لَا يُؤْمِنُونَ
Maka, jika engkau mengingatkan sebagian dari mereka yang lalai dari akhirat, barangkali dia akan berkata kepadamu, “Apakah hari ini engkau datang untuk mengajarkan Islam kepadaku ? Dan saya seorang muslim yang lebih baik darimu ?!”
5. Al-yaqin (keyakinan)
Pemilik hati yang selamat akan memikirkan, mempelajari, dan mengingat; telah sampai pada keyakinan sebagaimana Allah jelaskan dalam firman-Nya:
إِنَّ فِي السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ لَآَيَاتٍ لِلْمُؤْمِنِينَ (3) وَفِي خَلْقِكُمْ وَمَا يَبُثُّ مِنْ دَابَّةٍ آَيَاتٌ لِقَوْمٍ يُوقِنُونَ
Adapun orang yang lalai dan sakit, maka engkau melihatnya dalam keraguan dan kebimbangan. Allah ta’ala berfirman:
بَلْ هُمْ فِي شَكٍّ يَلْعَبُونَ
Dan dia tidak mengenal al-yaqin (keyakinan) kecuali sebagaimana firman Allah ta’ala:
وَلَوْ تَرَى إِذِ الْمُجْرِمُونَ نَاكِسُو رُءُوسِهِمْ عِنْدَ رَبِّهِمْ رَبَّنَا أَبْصَرْنَا وَسَمِعْنَا فَارْجِعْنَا نَعْمَلْ صَالِحًا إِنَّا مُوقِنُونَ
6. Kemudahan hati untuk mengingat Allah
Hati dan kulit para pemilik hati yang selamat akan cenderung mudah untuk mengingat Allah dan ayat-ayat-Nya.
Adapun orang-orang kafir, maka hati mereka akan cenderung keras. Allah berfirman:
أَفَمَنْ شَرَحَ اللَّهُ صَدْرَهُ لِلْإِسْلَامِ فَهُوَ عَلَى نُورٍ مِنْ رَبِّهِ فَوَيْلٌ لِلْقَاسِيَةِ قُلُوبُهُمْ مِنْ ذِكْرِ اللَّهِ أُولَئِكَ فِي ضَلَالٍ مُبِينٍ (22) اللَّهُ نَزَّلَ أَحْسَنَ الْحَدِيثِ كِتَابًا مُتَشَابِهًا مَثَانِيَ تَقْشَعِرُّ مِنْهُ جُلُودُ الَّذِينَ يَخْشَوْنَ رَبَّهُمْ ثُمَّ تَلِينُ جُلُودُهُمْ وَقُلُوبُهُمْ إِلَى ذِكْرِ اللَّهِ
Engkau lihat para pemilik hati yang keras ini sombong, menentang, dan mengingkari ayat-ayat dan dalil-dalil. Allah berfirman:
وَجَحَدُوا بِهَا وَاسْتَيْقَنَتْهَا أَنْفُسُهُمْ ظُلْمًا وَعُلُوًّا
Dan mereka yang sombong ini dihukum sebagaimana firman Allah ta’ala:
سَأَصْرِفُ عَنْ آَيَاتِيَ الَّذِينَ يَتَكَبَّرُونَ فِي الْأَرْضِ بِغَيْرِ الْحَقِّ
Ini di dunia, dan adapun pada hari kiamat maka mereka akan mendapat balasan sebagaimana firman Allah ta’ala:
وَيَوْمَ يُعْرَضُ الَّذِينَ كَفَرُوا عَلَى النَّارِ أَذْهَبْتُمْ طَيِّبَاتِكُمْ فِي حَيَاتِكُمُ الدُّنْيَا وَاسْتَمْتَعْتُمْ بِهَا فَالْيَوْمَ تُجْزَوْنَ عَذَابَ الْهُونِ بِمَا كُنْتُمْ تَسْتَكْبِرُونَ فِي الْأَرْضِ بِغَيْرِ الْحَقِّ وَبِمَا كُنْتُمْ تَفْسُقُونَ
7. Mengikuti Al-Qur’an dan As-Sunnah
Orang yang hatinya selamat, akan senantiasa berkomitmen dan taat kepada Rabbnya dan kepada rasul-Nya, serta mengambil jalan di dunia ini di setiap keadaan dari berbagai keadaannya sesuai dengan kitabullah (Al-Qur’an) dan sunnah rasul-Nya shallallahu ‘alaihi wa sallam sebagaimana firman Allah ta’ala:
وَالْمُؤْمِنُونَ وَالْمُؤْمِنَاتُ بَعْضُهُمْ أَوْلِيَاءُ بَعْضٍ يَأْمُرُونَ بِالْمَعْرُوفِ وَيَنْهَوْنَ عَنِ الْمُنْكَرِ وَيُقِيمُونَ الصَّلَاةَ وَيُؤْتُونَ الزَّكَاةَ وَيُطِيعُونَ اللَّهَ وَرَسُولَهُ أُولَئِكَ سَيَرْحَمُهُمُ اللَّهُ إِنَّ اللَّهَ عَزِيزٌ حَكِيمٌ
Dan komitmen atas perintah Allah:
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا أَطِيعُوا اللَّهَ وَأَطِيعُوا الرَّسُولَ
Dan firman-Nya:
وَمَا آَتَاكُمُ الرَّسُولُ فَخُذُوهُ وَمَا نَهَاكُمْ عَنْهُ فَانْتَهُوا وَاتَّقُوا اللَّهَ إِنَّ اللَّهَ شَدِيدُ الْعِقَابِ
Hal itu karena taat kepada rasul maka dia telah menaati Allah. Allah berfirman:
مَنْ يُطِعِ الرَّسُولَ فَقَدْ أَطَاعَ اللَّهَ
Adapun pemilik hati yang sakit, maka engkau lihat dia mengikuti setan yang durhaka, hawa nafsunya, serta mengabdikan dirinya kepada selain Allah. Dan dia akan menyesal, akan tetapi pada hari di mana sudah tak lagi berguna penyesalan. Allah berfirman:
يَوْمَ تُقَلَّبُ وُجُوهُهُمْ فِي النَّارِ يَقُولُونَ يَا لَيْتَنَا أَطَعْنَا اللَّهَ وَأَطَعْنَا الرَّسُولَا
Dan jika kita mensifati hati kita dengan sifat-sifat baik yang telah disebutkan, kita akan menjadi pemilik hati yang selamat, yang akan menumbuhkan pohon iman di dalamnya. Dan akan berkembang dan berbuah amal-amal shalih. Jika kita tidak mendapati di dalam diri kita amal-amal shalih, maka sesungguhnya hal itu akan menjadikan pohon iman lemah yang telah tumbuh di dalam hati kita dan yang belum sempurna sifat-sifat shalih. Dan jika kita tidak bersegera untuk memperbaiki apa saja yang ada di hati kita, maka tidak akan pernah mendapati suatu perubahan dari keadaannya. Allah ta’ala berfirman:
إِنَّ اللَّهَ لَا يُغَيِّرُ مَا بِقَوْمٍ حَتَّى يُغَيِّرُوا مَا بِأَنْفُسِهِمْ
Dan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
أَلَا إِنَّ فِي الْجَسَدِ مُضْغَةً إِذَا صَلَحَتْ صَلَحَ الْجَسَدُ كُلُّهُ وَإِذَا فَسَدَتْ فَسَدَ الْجَسَدُ كُلُّهُ أَلَا وَهِيَ الْقَلْبُ
Hati tidak akan pernah menjadi baik kecuali dengan menumbuhkan keimanan di dalamnya serta menguatkannya.
Sumber:
Kitab Al-Iman, karya Syeikh Abdul Majid Az-Zindani.
Penerjemah:
Ust Najih Ibrahim Hafizahullah
Staf pengajar Bahasa Arab dan Ilmu Fiqih di Pondok Pesantren Tahfizul Quran At-Taqwa Nguter, Sukoharjo.