Musuh-musuh Islam
dari kalangan kafir tulen dan orang-orang munafik yang menampakkan keislaman
dan menyembunyikan kekafiran sangat bersuka-cita bila mereka mendapati umat
Islam berpecah belah, apalagi jika perpecahan ini melibatkan tokoh yang diakui
keilmuannya (ulama dan cendekiawan muslim), dan apalagi jika perpecahan ini
melibatkan generasi muda umat Islam yang notabene menjadi harapan umat di masa
depan.
Musuh-musuh kita,
wahai saudara-saudaraku, menginginkan kita agar berpecah-belah. Mereka bahagia
dengan hal tersebut. Pasalnya, jika kita bercerai-berai, berarti kita telah
mewujudkan kelemahan umat sebagaimana yang mereka upayakan.
Bila sebagian kita
menuduh sesat sebagian yang lain, mengkafirkan atau membenci yang lain, maka
inilah yang didambakan musuh-musuh kita. Jadi, mengapa kita berpecah-belah?
Mengapa kita memperselisihkan permasalahan-permasalahan yang tidak seharusnya
membuat kita berpecah-belah dan mengakibatkan perselisihan hati?
…
Jadi,
berhati-hatilah dan waspadalah terhadap perpecahan dan perselisihan bila kalian
benar-benar ingin membela agama Allah dan menghendaki Allah memberikan
kekuasaan kepada kalian di dunia. Ketahuilah, perselisihan yang terjadi di
antara kalian ini lebih berbahaya daripada senjata-senjata musuh-musuh kalian.
Sumber:
Ila Mata Hadzal
Khilaf, karya Syeikh Muhammad bin Shalih Al-Utsaimin. Penerjemah: Abu Nabil,
Lc.