Nguter, Sukoharjo- Yayasan Islam At-Taqwa Nguter, sebagai induk dari Pondok Pesantren Tahfidzul Quran At-Taqwa Nguter, menggelar seminar bertajuk "Masa Depan Cerah Penghafal Quran" pada Rabu, 14 Oktober 2015.
Turut hadir pada acara tersebut sebagai pembicara utama adalah Ust Syarqun Al-Faruq Al-Hafidz selaku Direktur Islamic Center I'daduduat Isykarima, dan Ust Nashiruddin Abdulhalim selaku Direktur Ponpes Miftahul Huda, Boyolali.
Di dalam pemaparannya, Ust Syarqun menjelaskan tentang urgensi dan keutamaan menjadi Ahlul Quran. Ustadz yang mengambil sanad Quran di Mesir ini menyebut "Guru Ngaji" sebagai profesi terbaik di dunia, sebagaimana sabda Rasulullah Shalallahu 'Alaihi Wasallam:
Ø®َÙŠْرُÙƒُÙ…ْ Ù…َÙ†ْ تَعَÙ„َّÙ…َ الْÙ‚ُرْآنَ ÙˆَعَÙ„َّÙ…َÙ‡ُ
Akan tetapi sayang, imbuh beliau, banyak orang tua yang masih khawatir dengan duniawi anak jika keturunan mereka terfokus menggeluti urusan Quran.
"Bahkan ada beberapa orang tua yang menyekolahlan anak-anaknya di TK negeri, SD negeri, SMP negeri, SMA negeri, kampus negeri, agar kelak anak mereka menjadi Pegawai Negeri Sipil.
"Bukan berarti PNS itu profesi yang hina, tetapi jika seorang PNS atau apapun profesinya, jika ia kosong dari nilai-nilai Al-Quran, maka nihil pula kemuliaannya di sisi Allah," ujarnya.
Penuturan yang sama juga disampaikan oleh Ust Nashiruddin Abdulhalim. Di kesempatan tersebut, pengampu rubrik kajian Bahasa Jawa di salah satu radio dakwah lokal ini menyampaikan tentang peran orang tua terhadap pendidikan Al-Quran kepada anak-anaknya.
Menurut beliau lahirnya para penghafal adalah ancaman nyata bagi musuh-musuh Islam. Oleh karena itu, para musuh ini akan senantiasa membuat upaya sistematis dan berkesinambungan agar umat Islam menjadi jauh dari Al-Quran.
Di sisi yang lain, para musuh Islam yang menyadari hal tersebut justru merujuk kepada Al-Quran. Mereka mempelajarinya secara mendalam untuk menguasai dunia karena mereka sadar bahwa Al-Quran adalah sumber dari segala ilmu sehingga dengannya mereka bisa menguasai dunia.
Margareth Teacher, tokoh imperialis barat, mengatakan, "Jangan berharap mampu menguasai dunia jika di tangan kanan umat Islam masih memegang Tauhid dan Jihad, dan di tangan kiri mereka memegang Al-Quran."
"Maka wajar jika generasi terbaik umat ini, yakni zaman sahabat Radhiyallahuanhuma, selalu menjaga lima amalan yang tak akan pernah mereka lewatkan, salah satunya adalah melazimi Al-Quran," ujarnya mengutip perkataan Imam Al-Auzai Rahimahullah.
"Oleh karena itu, orang tua yang hebat akan menjadikan Quran sebagai landasan bagi kehidupan anak-anak mereka," tutup beliau di akhir sesi menjelang shalat Dzuhur.
MI Plus At-Taqwa Nguter Luncurkan Kelas Tahfidz
Ustadz Sukiyono, selaku ketua Yayasan Islam At-Taqwa Nguter, menjelaskan bahwa seminar "Masa Depan Cerah Penghafal Quran" digelar sebagai peluncuran program Kelas Tahfidz di MI Plus At-Taqwa Nguter, Sukoharjo.
"Tahun ajaran depan kita akan membuka Kelas Tahfidz di MI. Siswa yang memiliki minat dan kemampuan yang mumpuni untuk menghafal Al-Quran akan mendapat perlakuan spesial berupa penambahan jam-jam tahfidz di samping materi-materi pelajaran umum," ungkapnya.
"Dengan adanya program ini, kami berharap agar ketika mereka lulus dari MI At-Taqwa, mereka akan memiliki minimal 6 juz hafalan Quran untuk kemudian diselesaikan di Pondok Pesantren Tahfidzul Quran At-Taqwa Nguter, Sukoharjo," pungkasnya.
Seminar "Masa Depan Cerah Penghafal Quran" dihadiri oleh sekitar 1000 orang, terdiri dari wali santri PPTQ At-Taqwa Nguter Sukoharjo dan juga wali murid MI Plus At-Taqwa, dan tiga TKIT At-Taqwa.