Oleh Syeikh Abdul Azhim bin Badawi
Tentang menjamak
dua salat ketika turun hujan, Imam Malik Rahimahullah mengutip
sebuah riwayat:
عَنْ
نَافِعٍ أَنَّ عَبْدَ اللَّهِ بْنَ عُمَرَ كَانَ إِذَا جَمَعَ الْأُمَرَاءُ بَيْنَ
الْمَغْرِبِ وَالْعِشَاءِ فِي الْمَطَرِ جَمَعَ مَعَهُمْ
“Dari Nafi',
bahwa jika para pemimpin menjamak shalat maghrib dengan isya, maka Abdullah bin
Umar ikut menjamak bersama mereka,” (HR Malik: 301).
Rasulullah ﷺ bersabda,
عن هشام بن عروة أن أباه عروة وسعيد بن المسيب وأبا بكر
بن عبد الرحمن بن الحارث بن هشام بن المغيرة المخزومي كانوا يجمعون بين المغرب
والعشاء في الليلة المطيرة إذا جمعوا بين الصلاتين ولا ينكرون ذلك
Dari Hasyim
bin Urwah bahwa bapaknya, Urwah dan sa’id bin Al-Musayyib serta Abu Bakar bin
Abdurrahman bin Al-Harits bin Hisyam bin Al-Mughirah al-Makhzumi pernah
menjamak antara magrib dengan isya pada malam turunnya hujan, jika mereka
memang menjamak antara kedua shalat dan (tak seorang pun di antara) mereka yang
mengingkari perbuatan mereka itu,” (HR Baihaqi:
3/168. Al-Albani: Sahih dalam Irwaul Ghalil: 3/40).
Rasulullah ﷺ juga bersabda:
وعن
موسى بن عقبة أن عمر بن عبد العزيز كان يجمع بين المغرب والعشاء الآخرة إذا كان
المطر ، وأن سعيد بن المسيب وعروة ابن الزبير وأبا بكر بن عبد الرحمن ومشيخة ذلك
الزمان كانوا يصلون معهم ولا ينكرون ذلك
“Dari Musa
bin Uqbah, bahwa Umar bin Abdul Aziz menjamak antara salat magrib dengan salat
isya bila turun hujan, dan bahwa Sa’id bin al-Musayyab, Urwah bin az-Zubair,
Abu Bakar bin Abdurrahman (menjamak salat bersama mereka), dan para ulama pada
masa itu salat bersama mereka (khalifah), dan tidak ada yang mengingkarinya,”
(HR Baihaqi: 3/169. Al-Albani: Sahih dalam Irwaul Ghalil: 3/40).
عَنْ ابْنِ عَبَّاسٍ قَالَ صَلَّى رَسُولُ اللَّهِ
صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ الظُّهْرَ وَالْعَصْرَ جَمِيعًا وَالْمَغْرِبَ
وَالْعِشَاءَ جَمِيعًا فِي غَيْرِ خَوْفٍ وَلَا سَفَرٍ
Dari Ibnu Abbas ia berkata bahwa Rasulullah ﷺ pernah menjamak salat
Zuhur dan Ashar, dan Magrib dan Isya' bukan karena takut dan bukan karena safar, (HR Muslim).
عَنْ ابْنِ عَبَّاسٍ قَالَ جَمَعَ رَسُولُ اللَّهِ
صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بَيْنَ الظُّهْرِ وَالْعَصْرِ وَالْمَغْرِبِ
وَالْعِشَاءِ بِالْمَدِينَةِ فِي غَيْرِ خَوْفٍ وَلَا مَطَرٍ
Dari Ibnu Abbas ia berkata bahwa "Rasulullah ﷺ pernah menjamak salat Zuhur dan Ashar, Magrib dan Isya` di Madinah, bukan
karena takut dan bukan pula
karena hujan, (HR
Muslim).
Syeikh Al-Albani berkata, “Riwayat di atas
menunjukkan bahwa menjamak salat karena hujan sudah di kenal di masa Nabi ﷺ. Jika tidak,
maka tentu tidak bermanfaat menafikkan hujan sebagai sebab bolehnya menjamak
salat,” (Irwaul Ghalil: 3/40).
Tambahan catatan:
Ungkapan “bukan pula karena hujan” berarti (1)
Rasulullah ﷺ pernah
menjamak salat ketika hujan, (2) Rasulullah ﷺ juga pernah
menjamak salat ketika tidak hujan, tetapi untuk keperluan yang lain. Dan di
dalam kelanjutan hadis tersebut, Ibnu Abbas mengatakan bahwa Rasulullah ﷺ tidak ingin memberatkan umatnya.
Sumber:
Al-Wajiz
Fii Fiqhis Sunnah Wal Kitaabil Aziiz, Syeikh Abdul Azim bin Badawi.
===============
UNDANGAN TERBUKA: http://goo.gl/em7HV8
INFO PENDAFTARA: http://goo.gl/z1aqN4
===============
Untuk berlangganan tausiyah:
Telegram.me/pptqattaqwa
Facebook.com/pptqattaqwa
WA: +6285647172180
www.el-taqwa.com
===============
Zakat, Infak, Sedekah:
(BRI): 6913-01-018205-53-4
a/n PP Tahfizhul Qur'an At-Taqwa
Konfirmasi: +6285647172180
===============
UNDANGAN TERBUKA: http://goo.gl/em7HV8
INFO PENDAFTARA: http://goo.gl/z1aqN4
===============
Untuk berlangganan tausiyah:
Telegram.me/pptqattaqwa
Facebook.com/pptqattaqwa
WA: +6285647172180
www.el-taqwa.com
===============
Zakat, Infak, Sedekah:
(BRI): 6913-01-018205-53-4
a/n PP Tahfizhul Qur'an At-Taqwa
Konfirmasi: +6285647172180