Ketika seorang ulama merasakan adanya benih kesombongan di dalam dirinya karena ilmu yang ia miliki, maka ia akan membuka lembaran sejarah yang mengisahkan ulama-ulama salaf sebelum dirinya.
Ketika seorang ahli zuhud merasakan adanya benih kesombongan pada dirinya, ia bergegas membuka lembaran sejarah tentang para ahli zuhud di zaman salaf sebelum dirinya.
Itu semua mereka lakukan agar terhindar dari sifat sombong.
Bagaimana seseorang bisa memiliki benih kesombongan jika mengetahui bahwa Imam Ahmad bin Hambal Rahimahullah menghafal 1.000.000 hadis, atau Kahmas bin Al-Hasan yang khatam Alquran sehari tiga kali, atau Salman Al-Taymi yang terbiasa salat subuh dengan wudu salat isya selama 40 tahun.
Siapa saja yang bercermin pada kisah kehidupan orang lain akan mengetahui bahwa jika dibandingan dengan para salaf, dirinya itu seperti memiliki satu dinar dan merasa bungah karenanya, padahal dia tidak tahu bahwa mereka memiliki beribu-rubu dinar.
Ibrahim Al-Khawas berkata:
"Sombong itu menghalangi manusia dari sadar diri akan kemampuan dan keterbatasannya."
Ibnul Jauzi berkata:
"Sombong itu membuat pelakunya benci terhadap hal-hal yang menimbulkan kesombongan pada dirinya. Padahal, obat sombong adalah menyadari kelemahan diri sendiri."
Sumber:
Ibnul Jauzi, Abul Faraj Al-Hafiz.
Pondok Pesantren Tahfidzul Quran At-Taqwa Sukoharjo
===============
Info Pendaftaran Santri Baru Pondok Pesantren Tahfidzul Quran At-Taqwa Sukoharjo:
http://goo.gl/z1aqN4
===============
Sebar & ajak yg lainnya:
Telegram.me/pptqattaqwa
===============