Banyak orang tua mengeluhkan hubungan yang semakin merenggang dengan anak-anak semenjak adanya smartphone di tangan mereka. Si kecil tak lagi bermanja ria di pangkuan bunda, tapi lebih senang menghabiskan waktu dengan menonton kartun Youtube dan game androidnya. Sementara si kakak lebih fokus mengecek komentar di Facebook dan membaca pesan yang berdesakan memenuhi Whatsappnya. Mungkin mereka berada di satu meja makan rumah yang sama, tapi tak ada kehangatan keluarga yang terhidang di sana. Benarlah bahwa smartphone telah mendekatkan yang jauh dan menjauhkan yang dekat.
Sebagai orang tua, kita perlu mengambil langkah-langkah untuk mengubah situasi ini. Ada beberapa cara yang mungkin dilakukan agar anak terbebas dari buaian gadget.
1. Kerjasama Ayah dan Ibu Sebagai Satu Team
Salah satu tugas orang tua adalah sebagaimana disebutkan oleh Rasulullah dalam salah satu hadits yang diriwayatkan oleh Ibnu Umar. Rasulullah bersabda,
"Setiap kalian adalah pemimpin dan setiap pemimpin akan dimintai pertanggungjawaban atas orang yang dipimpinnya. Seorang imam adalah pemimpin bagi masyarakatnya dan akan dimintai pertanggungjawaban atas kepemimpinannya. Seorang suami adalah pemimpin bagi keluarga dan ia bertanggungjawab terhadap keluarganya. Seorang istri adalah pemimpin bagi rumah suaminya dan anak-anaknya dan bertanggungjawab terhadap mereka." (HR. Abu Dawud)
Ayah dan Ibu perlu bermusyawarah untuk mengatasi situasi ini bersama. Orang tua perlu menimbang apa yang positif dan bermanfaat untuk anak-anak sehingga anak diizinkan untuk menggunakannya dan apa yang negatif dan bermudharat sehingga anak dilarang untuk itu. Ukuran baik dan buruknya harus jelas. Apapun yang bisa mengantarkan kepada dosa dan melalaikan dari ibadah menjadi lampu merah pertama sebelum pertimbangan yang lain.
2. Memantau Aktivitas Anak
Ketika orang tua membiarkan anak terhubung dengan internet tanpa pengawasan, baik melalui laptop maupun smartphone sangat mudah bagi anak untuk mengakses hal-hal yang tidak seharusnya mereka lihat dan dengar. Padahal, anak-anak akan belajar dan meniru apa yang mereka lihat dan dengar. Apa yang mereka lihat kemudian berkontribusi dalam perkembangan mereka dan kehidupan keluarga.
Pastikan bahwa semua perangkat yang tersambung ke internet seperti tablet dan laptop digunakan di ruang keluarga dan pastikan Anda tahu apa yang anak lakukan. Ketika ibu memasak atau mencuci yang tidak memungkinkan untuk mengawasi anak-anak, lebih baik jangan biarkan anak-anak tersambung dengan internet.
3. Buat Aturan yang Jelas
Buatlah aturan untuk penggunaan semua perangkat. Misalnya, ponsel hanya boleh digunakan pada jam-jam tertentu di malam hari atau setelah pekerjaan selesai. Sepakati batas waktu untuk bermain, chatting, dan lain-lain. Selain itu, orang tua perlu mengetahui perangkat keras dan perangkat lunak yang ada di rumah. Bila belum paham, jangan biarkan hal itu masuk ke rumah.
4. Aturan Main Dunia Maya
Katakan kepada anak untuk tidak pernah memberikan alamat asli dan nomor telepon kepada siapa pun yang mereka temui di internet. Jelaskan keuntungan dan bahaya tumbuh di dunia maya. Pastikan anak Anda tahu bahwa jika mereka menemukan sesuatu di internet yang membuat mereka merasa tidak nyaman, malu atau khawatir mereka harus melaporkan kepada Anda.
5. Prioritaskan Dunia Nyata
Perkembangan otak anak tergantung pada komunikasi langsung dengan manusia dan pengalaman hangat dari dunia di sekitar mereka. Anak harus menghabiskan lebih banyak waktu dengan orang tua mereka dan orang-orang nyata lainnya. Mereka harus menjelajahi kehidupan nyata.
6. Mengajari Anak Cinta Baca
Gadget sering kali melalaikan anak dari kegemaran membaca. Saat ini, anak lebih suka mencari sesuatu di internet yang lebih instan daripada menelaah buku. Nah, orang tua perlu menanamkan kecintaan kepada buku sejak dini agar hal tersebut tidak terjadi. Sejak kecil bacakan buku untuk mereka. Anda bisa bergabung dengan anggota perpustakaan untuk mendapat banyak bacaan. Bacakan Al Qur'an kepada mereka dan jelaskan maknanya dengan bahasa mereka. Begitu mereka telah belajar membaca, mereka harus membaca setiap hari selama setidaknya setengah jam.
7. Jangan Hanya Bicara
Coba lihat ke dalam, mana yang lebih banyak, waktu Anda dengan laptop dan smartphone atau waktu Anda dengan keluarga? Jangan-jangan anak-anak hanya meniru. Banyak dari kita sekarang yang bekerja dari rumah dan memakan waktu keluarga. Kita harus bersikap tegas dengan diri sendiri tentang hal ini dan mengakui bahwa kita perlu lebih peduli pada keluarga. Kita perlu memberikan teladan kepada anak agar tidak menjadi gadget addict.
8. Memberikan Alternatif
Sesekali ajak keluarga untuk menikmati saat-saat kebersamaan. Ajarkan kepada anak-anak putri ketrampilan yang berguna bagi mereka. Biarkan anak laki-laki bermain dengan teman-temannya dan arahkan mereka untuk melakukan kegiatan positif.
Jangan lupa berdoa kepada Allah agar anak-anak kita senantiasa menjadi penyejuk mata dan pribadi yang unggul. Rabbana hablana min azwajina wa dzuriyatina qurata a'yun, wa ja'alna lil muttaqina imama.
Wallahuta'ala a'lam.[]
Sumber: Majalah Ar-Risalah edisi 172/ Vol. XXVIII/ No. 04 Dzulhijjah - Muharram 1437 H/ Oktober 2015