Pertanyaan: Apakah boleh bagi musafir melakukan tayamum padahal ada air? Dan bagaimana cara memahami firman Allah ta'ala; وَإِن كُنتُم مَّرْضَىٰ أَوْ عَلَىٰ سَفَرٍ "dan jika kalian sakit atau safar..." (Qs. An Nisa; 43)? 


Jawaban;


Di dalam kitab Kifayatul Akhyar Disebutkan bahwa syarat dibolehkannya tayamum ada lima; 

(1) Adanya uzur berupa sakit atau safar, 

(2) Telah masuk waktu salat, 

(3) Telah berusaha mencari air,

(4) Udzur dari menggunakan air,

(5) Debu tanah yang suci. 


Berkaitan dengan syarat yang pertama yaitu uzur berupa Safar, Allah ta'ala berfirman; وَإِن كُنتُم مَّرْضَىٰ أَوْ عَلَىٰ سَفَرٍ "dan jika kalian sakit atau safar..." sampai pada firman-Nya; فَلم تَجدوا مَاء فَتَيَمَّمُوا صَعِيدا طيبا "dan kalian tidak mendapatkan air, maka bertayamumlah dengan permukaan bumi yang suci" (Qs. An Nisa; 43) 


Dalam menjelaskan ayat di atas Ibnu Abbas berkata; 

وَإِن كُنْتُم مرضى فَتَيَمَّمُوا وَإِن كُنْتُم على سفر وَلم تَجدوا مَاء فَتَيَمَّمُوا

Jika kalian sakit maka tayamumlah, jika kalian safar lalu tidak mendapatkan air, maka tayamumlah.


Dari penjelasan Ibnu Abbas tersebut dapat kita pahami bahwa musafir yang boleh tayamum adalah jika dia tidak mendapatkan air.


Musyrif


Ust. Uwais Abdullah M.H.

(PPTQ At-Taqwa Nguter Sukoharjo) 


Referensi


كتاب كفاية الأخيار في حل غاية الاختصار

[تقي الدين الحصني]


(فصل) وشرائط التيمم خمسة أشياء: وجود العذر بسفر أو مرض، ودخول وقت الصلاة، وطلب الماء، وتعذر استعماله، والتراب الطاهر


ثمَّ ضَابِط جَوَاز التَّيَمُّم الْعَجز عَن اسْتِعْمَال المَاء إِمَّا لتعذره أَو لعسره لخوف ضَرَر ظَاهر وللعجز أَسبَاب مِنْهَا السّفر وَالْمَرَض وَالْأَصْل فِي ذَلِك قَوْله تَعَالَى {فَلم تَجدوا مَاء فَتَيَمَّمُوا صَعِيدا طيبا} قَالَ ابْن عَبَّاس رَضِي الله عَنْهُمَا الْمَعْنى وَإِن كُنْتُم مرضى فَتَيَمَّمُوا وَإِن كُنْتُم على سفر وَلم تَجدوا مَاء فَتَيَمَّمُوا