Tiga Kunci Ketentraman dan Ketenangan (QS Ar-Ra'd: 28)
Oleh Ust Abdullah Manaf Amin
الَّذِينَ ءَامَنُوا وَتَطْمَئِنُّ قُلُوبُهُمْ بِذِكْرِ اللَّهِ ۗ أَلَا بِذِكْرِ اللَّهِ تَطْمَئِنُّ الْقُلُوبُ
"(yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah hati menjadi tenteram," [QS. Ar-Ra'd: 28].
Berkata Hasan Al-Bashri (seorang Tabiin yang pernah ditahnik oleh Ummu Salamah Radhiyallahuanha):
"Carilah manisnya atau ketentraman hidup dalam tiga hal:
1) ketika kamu salat;
Suatu ketika Rasulullah sedang safar bersama Bilal, lalu beliau berkata kepada Bilal:
"Wahai Bilal, kerinduanku kepada Allah terobati dengan salat."
Maksudnya adalah salat sunah. Silakan berlama-lama dengan salat sunah, karena ketika salat fardhu adakalanya terdapat beberapa gangguan seperti bayi yang menangis sehingga Rasulullah mempercepat salatnya, dan lain sebagainya.
2) ketika kamu berzikir;
Syekh Abdullah Manaf Amin sangat menganjurkan zikir pagi dan zikir sore. Tentang zikir pagi dan sore, Syekhul Islam Ibnu Taimiyyah ditanya, "Kenapa ada perbedaan antara zikir pagi dan zikir sore?"
Beliau menjawab:
"Kemungkinan karena setelah salat subuh dan salat ashar tidak ada salat sunah bakdiyah, maka zikir pagi dan zikir sore itu adalah gantinya."
Rasulullah صلى الله عليه وسلم bersabda:
مَنْ صَلَّى الْغَدَاةَ فِي جَمَاعَةٍ ثُمَّ قَعَدَ يَذْكُرُ اللَّهَ حَتَّى تَطْلُعَ الشَّمْسُ ثُمَّ صَلَّى رَكْعَتَيْنِ كَانَتْ لَهُ كَأَجْرِ حَجَّةٍ وَعُمْرَةٍ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ تَامَّةٍ تَامَّةٍ تَامَّةٍ
"Barang siapa yang shalat subuh berjama'ah kemudian duduk berdzikir sampai matahari terbit yang dilanjutkan dengan shalat dua raka'at, maka dia mendapatkan pahala seperti pahala haji dan umrah." dia (Anas radliallahu 'anhu) berkata, Rasulullah bersabda: "Sempurna, sempurna, sempurna," [HR Tirmizi. Tirmizi: Hasan Gharib].
Salah seorang ulama berkata:
"Dengan zikir, akan hilang ketulian hati, akan hilang kebisuan yang membungkam mulut, akan hilang kegelapan dari mata, ini semua dijadikan hiasan oleh Allah bagi orang-orang yang berzikir kepadaNya."
"Zikir adalah senjata untuk melawan orang yang akan membegal (hati kita dari ketaatan). Zikir adalah obat bagi berbagai macam penyakit."
3) ketika kamu membaca Al-Quran.
Tentang Al-Maidah 51, terjemahan yang menurut Syekh Abdullah Manaf Amin lebih selamat adalah terjemahan tahun 1965, yang di dalamnya Auliya diterjemahkan sebagai teman setia.
Tentang Auliya yang diterjemahkan sebagai teman setia, Syekh Abdullah Manaf Amin berkata:
"Kalau menjadikan teman setia saja tidak boleh, apalagi menjadikan mereka sebagai pemimpin. Maka hal itu lebih tidak boleh lagi."
Tentang membaca Al-Quran, apakah harus dengan pemahaman atau tidak, Imam Ahmad berkata:
_"Saya bermimpi ketemu Allah, dan beliau bertanya: 'Ya Allah, jalan apa yang Engkau cintai bagi orang yang ingin taqarub kepadaMu?'
Allah menjawab, 'Membaca Al-Quran.'
Imam Ahmad bertanya lagi, _"Dengan pemahaman atau tidak?"_
Allah menjawab, _"Dengan pemahaman atau tidak disertai dengan pemahaman."_
[Lihat Minhajul Qasidin, Ibnu Qudamah].
Kemudian Hasan Al-Bashri melanjutkan:
"Kalau ketiga hal ini kamu dapati, maka itulah ketenangan. Tetapi apabila kamu tidak mendapati ketenangan pada tiga hal tersebut, maka ketahuilah bahwa pintu hatimu tertutup."
Ahad, 30 Oktober 2016